Kota Tuban adalah terkenalnya Kota wali.Karena di Tuban Banyak terdapat banyak makam wali. Asal usul nama ‘Tuban’ berasal dari singkatan
kata metu banyu (bahasa Jawa), yaitu nama yang diberikan oleh Raden Arya
Dandang Wacana (seorang Adipati) pada saat pembukaan hutan Papringan
yang secara tidak terduga keluar sumber air. Sumber air ini sangat sejuk
dan meskipun terletak di tepi pantai utara pulau Jawa, mata air tadi
tidak bergaram, tidak seperti kota pantai lainnya. Dulunya Tuban bernama
Kambang Putih.
Mengingat keadaan geografisnya, pada masa itu Tuban menjadi kota
pelabuhan yang penting. Mata pencaharian orang Tuban ialah menangkap
ikan di laut, bercocok tanam, beternak, dan berdagang. Hasil panennya
adalah beras, ternak, ikan dendeng, ikan kering, dan ikan asin yang
dijual baik ke daerah pelosok maupun kepada para saudagar di kapal-kapal
dagang yang berlabuh untuk me-nambah persediaan bahan makanan. Selain
bekerja sebagai nelayan, penduduk Tuban juga melakukan pembajakan dengan
menggunakan perahu-perahu kecil. Kapal dagang yang muatannya berharga
yakni rempah-rempah, yang sejak dulu mengarungi Laut Jawa dari dan ke
kota-kota dagang besar, seperti Gresik dan Surabaya, jadi sasaran empuk
mereka.
Tuban sering disebut-sebut sebagai kota penting di daerah pesisir
utara Jawa Timur. Telah terjalin persekutuan antara Tuban dan Jepara
dalam cerita mengenai Sandang Garba, juga antara Tuban dan Pasundan.
Majapahit didirikan oleh seorang pangeran dari Pasundan, yang bernama
Jaka Sesuruh atau Raden Tanduran. Ibu Jaka Sesuruh konon kelahiran
Tuban, dan kakak laki-lakinya bernama Arya Bangah yang kelak menjadi
pejabat di Tuban. Hubungan antara Tuban dan kota kerajaan di pelosok
Jawa Timur, Majapahit, memang ada dalam sejarah.dan bahkan sebelum itu, benar-benar ada.
Obyek
Wisata Pantai Boom dahulu menjadi lokasi pendaratan pasukan Tartar
Ada beberapa alasan untuk percaya akan adanya hubungan antara
Pasundan dan Jawa Timur. Pada zaman dulu, mobilitas rakyat baik di
wilayah kerajaan di Jawa Tengah dan Jawa Timur maupun di laut sepanjang
pesisir utara mulai tumbuh lebih besar daripada masa kemudian. Di masa
itu, para pejabat tidak mau lagi melepaskan para petaninya demi menjamin
masuknya hasil panen tahunan secara teratur.
Posisi dinasti Ranggalawe di Tuban cukup penting. Ayah Ranggalawe,
Dandang Wacana, pergi ke Bali untuk mengambil Putri Bali bagi Raja
Majapahit, Raden Wijaya. Putri Bali ini kelak menjadi nenek ratu
Majapahit yang kemudian dikenal dengan nama Ratu Kenya. Ranggalawe
sendiri dan putranya adalah pahlawan keraton Ratu Kenya dalam peperangan
melawan Adipati Blambangan, Menak Jinggo, yang meminang dia. Ranggalawe
menjadi pahlawan dalam balada-balada klasik sejarah di Jawa Timur, dan merupakan teman seperjuangan sang pangeran pendiri Majapahit.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar